CIKAMPEK, ckpinfo.com – Upaya perapihan Pasar Cikampek kembali menjadi sorotan publik. Meski alat berat telah diturunkan ke lokasi, kondisi di lapangan menunjukkan sejumlah pedagang masih bertahan berjualan seperti biasa. Lapak-lapak pedagang masih berdiri, sementara perapihan yang dilakukan hanya menyasar bagian atap depan yang menjorok ke badan jalan dan bagian badan lapak masih berdiri di atas trotoar.

Situasi tersebut menimbulkan pertanyaan di tengah masyarakat, apakah penataan Pasar Cikampek benar-benar akan dilakukan secara menyeluruh atau hanya sebatas perapihan kosmetik. Pasalnya, hingga kini kesan semrawut masih terlihat jelas di area pasar.

Warga Cikampek mengaku enggan berbelanja ke pasar tradisional karena kondisi pasar yang dinilai tidak tertata, kotor, minim lahan parkir, serta maraknya pedagang yang berjualan di badan jalan sehingga mengganggu arus lalu lintas.

Di sisi lain, para pedagang juga berada dalam posisi dilematis. Minimnya informasi dan kepastian terkait proses perapihan membuat mereka kebingungan, terutama jika harus direlokasi ke tempat lain. Kekhawatiran akan kehilangan pelanggan, penurunan omzet, hingga akses lokasi berjualan yang terbatas menjadi alasan utama pedagang memilih tetap bertahan.

Masyarakat menilai pemerintah perlu memberikan kepastian serta edukasi yang jelas terkait konsep dan tahapan perapihan Pasar Cikampek. Penataan yang terencana, transparan, dan melibatkan pedagang dinilai menjadi kunci agar pasar dapat benar-benar tertib, nyaman, dan kembali diminati warga tanpa menimbulkan dampak ekonomi bagi para pelaku usaha kecil.