Karawang, ckpinfo.com – Dulu, Karawang dikenal sebagai Lumbung Padi Nasional, tempat hamparan sawah yang hijau menjadi sumber kehidupan ribuan petani. Waktu berjalan, lahan pertanian perlahan bergeser, digantikan deretan pabrik megah yang menjadikan Karawang kini sebagai salah satu kota industri kelas dunia. Berbagai sektor manufaktur, otomotif, hingga elektronik berkembang pesat, membawa perubahan besar bagi wajah kota.
Namun, di balik gemerlap industri dan derasnya investasi asing, muncul ironi yang dirasakan oleh banyak warga lokal. Di tengah julukan kota industri, tidak sedikit warga Karawang sendiri yang justru kesulitan mendapatkan pekerjaan di tanah kelahirannya. Persaingan ketat, tingginya standar rekrutmen, hingga dominasi tenaga kerja dari luar daerah, menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat sekitar yang berharap bisa ikut menikmati manisnya perkembangan industri.
Lahan semakin sempit, sawah makin berkurang, tetapi peluang kerja justru tidak selalu berpihak pada mereka yang tumbuh dan besar di Karawang.
Hari ini Karawang bukan lagi sekadar lumbung padi, tetapi juga lumbung industri. Namun tantangan ke depan adalah bagaimana agar kemajuan industri ini juga membawa kesejahteraan nyata bagi warga lokal, bukan hanya menjadi penonton di rumah sendiri.
Karawang telah berubah, dan kini saatnya memastikan perubahan itu berpihak pada semua. Karena apa arti kota industri kelas dunia, jika warganya masih tertinggal di belakang ?
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!