JAWABARAT, ckpinfo.com – Di tengah tekanan dan desakan dari massa pekerja pariwisata yang menggelar aksi unjuk rasa di Gedung Sate, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan tetap berkomitmen menjaga kepentingan masyarakat luas, khususnya orang tua siswa, dengan tidak mencabut Surat Edaran larangan study tour bagi sekolah di seluruh Jawa Barat.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Dedi Mulyadi melalui video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, yang sontak menuai banyak dukungan dari masyarakat dalam kolom komentar.
Dalam unggahannya, Dedi menegaskan bahwa kebijakan tersebut dibuat untuk melindungi para siswa dari potensi risiko saat perjalanan, serta meringankan beban ekonomi para orang tua yang tidak semuanya mampu membiayai kegiatan study tour.
Salah satu komentar yang viral datang dari akun Kang Ian Anom, yang menulis: “Hatur nuhun bapak, parantos ngaluarkeun edaran teu aya study tour, teu aya acara perpisahan di sakola. Karaos ku abi, tahun ayeuna ringan kana pengeluaran… Kawasa bapak kerasa pak kangge kaum alit… Terus maju pak. Sehat sadayana wargi Jabar… aamiin.”
Komentar tersebut mendapatkan ratusan like dan respon positif dari netizen lainnya, menandakan banyak warga Jabar yang merasa kebijakan ini berpihak pada rakyat kecil dan memberikan keadilan sosial.
Sebelumnya, aksi unjuk rasa dari Solidaritas Pekerja Pariwisata Jabar dilakukan pada Senin (21/7/2025) di halaman Gedung Sate, menuntut dicabutnya surat edaran larangan study tour yang dinilai mematikan sektor pariwisata.
Namun hingga saat ini, Gubernur Dedi tetap konsisten mempertahankan kebijakan tersebut, dan menyatakan akan terus membuka ruang dialog serta mencari solusi lain bagi pekerja pariwisata tanpa harus mengorbankan kepentingan masyarakat luas, khususnya orang tua siswa.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!